Pentas Musik yang Menghibur di Tahun 70-80an

Posted on

Dekade 1970-an hingga 1980-an merupakan periode keemasan bagi dunia musik, terutama di Indonesia. Pentas musik pada era ini tidak hanya menjadi ajang hiburan semata, tetapi juga menjadi wadah bagi musisi untuk mengekspresikan kreativitas mereka dan bagi masyarakat untuk merasakan berbagai genre musik yang sedang berkembang. Berikut adalah beberapa aspek menarik dari pentas musik di era tersebut.

1. Kemunculan Berbagai Genre Musik

Di tahun 70-80an, berbagai genre musik mulai berkembang pesat di Indonesia. Musik pop, rock, dangdut, hingga jazz, masing-masing memiliki panggungnya sendiri. Di antara yang paling populer adalah musik dangdut dengan Rhoma Irama sebagai ikon utamanya. Lagu-lagu Rhoma seperti “Begadang” dan “Darah Muda” menjadi hits yang merajai tangga lagu.

Selain dangdut, musik rock juga mengalami masa kejayaannya dengan munculnya band-band legendaris seperti God Bless. Konser-konser rock sering kali dipenuhi oleh ribuan penonton yang ingin menyaksikan aksi panggung spektakuler dan mendengarkan lagu-lagu keras yang energik.

2. Kemeriahan Konser Musik

Konser musik pada era 70-80an sangat meriah dan dinanti-nanti oleh penggemar. Selain menampilkan pertunjukan live, konser sering kali dilengkapi dengan efek cahaya dan suara yang canggih untuk ukuran zaman itu. Pentas musik tidak hanya digelar di kota-kota besar, tetapi juga merambah ke daerah-daerah, membawa hiburan langsung ke masyarakat di berbagai pelosok negeri.

Salah satu konser yang paling dikenang adalah konser band God Bless yang sering kali diadakan di stadion-stadion besar. Penampilan mereka yang enerjik dengan lagu-lagu seperti “Semut Hitam” dan “Rumah Kita” selalu berhasil memukau penonton.

3. Musik di Televisi dan Radio

Televisi dan radio memegang peranan penting dalam menyebarkan musik di era ini. Acara musik seperti “Aneka Ria Safari” di TVRI menjadi program favorit yang menampilkan banyak artis terkenal. Melalui acara-acara ini, musisi bisa lebih dekat dengan penggemarnya dan karya mereka bisa didengar oleh lebih banyak orang.

Radio juga menjadi media yang sangat efektif untuk memperkenalkan lagu-lagu baru. Penyiar radio dengan karakteristik suara khas mereka sering kali menjadi idola yang ditunggu-tunggu oleh pendengar setia untuk mendengarkan lagu-lagu terbaru.

4. Kaset dan Piringan Hitam

Kaset dan piringan hitam adalah format utama untuk menikmati musik di era 70-80an. Toko-toko kaset selalu ramai dikunjungi oleh pencinta musik yang ingin membeli album terbaru dari artis favorit mereka. Saat itu, memiliki koleksi kaset atau piringan hitam dari berbagai musisi adalah sebuah kebanggaan tersendiri.

Album-album legendaris seperti “Tertipu Lagi” dari God Bless atau “Penasaran” dari Rhoma Irama laris manis di pasaran. Kualitas rekaman yang baik dan cover album yang menarik menjadi daya tarik utama bagi para penggemar.

5. Festival Musik

Festival musik adalah salah satu acara yang sangat dinantikan oleh masyarakat. Festival-festival seperti “Jazz Goes to Campus” dan “Jakarta Fair” menjadi ajang berkumpulnya para musisi dan pencinta musik. Di sini, mereka bisa menikmati penampilan dari berbagai genre musik dan bertemu dengan artis idola.

Festival ini juga menjadi tempat lahirnya bakat-bakat baru yang kemudian menjadi besar di industri musik. Melalui festival, banyak musisi muda mendapatkan kesempatan untuk tampil di depan publik dan menunjukkan kemampuan mereka.

6. Pengaruh Musik Internasional

Di era 70-80an, musik internasional juga memberikan pengaruh besar pada perkembangan musik di Indonesia. Band-band dan artis-artis internasional seperti The Beatles, Led Zeppelin, Michael Jackson, dan Madonna menjadi inspirasi bagi banyak musisi lokal. Pengaruh ini tidak hanya terlihat dari gaya musik, tetapi juga dari gaya busana dan penampilan panggung.

Penutup

Pentas musik di tahun 70-80an memberikan warna tersendiri dalam perjalanan sejarah musik di Indonesia. Kreativitas, kemeriahan, dan semangat kebersamaan yang tercipta dari berbagai konser dan festival musik di era ini meninggalkan kenangan manis bagi mereka yang mengalaminya. Warisan musik dari era tersebut terus dikenang dan menjadi inspirasi bagi generasi musisi berikutnya.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *